Makalah Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia


Bab I
Pendahuluan

A.    Latar Belakang
Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa Degeng (1989). Kegiatan pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Upaya-upaya yang dilakukan dapat berupa analisis tujuan dan karakteristik studi dan siswa, analisis sumber belajar, isi pembelajaran, menetapkan strategi penyampaian pembelajaran, menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan menetapkan prosedur pengukuran hasil pembelajaran. Dalam setiap pengajar harus memiliki keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran. Dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam setiap jenis kegiatan pembelajaran, diharapkan pencapaian tujuan belajar dapat terpenuhi. Gilstrap dan Martin (1975) juga menyatakan bahwa peran pengajar lebih erat kaitannya dengan keberhasilan belajar, terutama berkenaan dengan kemampuan pengajar dalam menetapkan strategi pembelajaran.
 Secara umum strategi dapat diartikan haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Bila dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi juga bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.. Bagi para mahasiswa yang mempelajari teori pembelajaran bahasa,yakni mengacu pada konsep pendekatan, metode, teknik, dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi, konsep model pembelajaran bahasa indonesia yang berorientasi pada siswa, dan konsep penciptaan suasana belajar yang kondusif. Namun kesemuanya itu tidak kami bahas disini mengingat tugas yang diberikan oleh dosen bersifat spesifikasi pada sub bahasan strategi pembelajaran bahasa: strategi secara langsung dan strategi secara tidak langsung.

B.    Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud strategi pembelajaran bahasa?
2.      Bagaimana prinsip-prinsip strategi pembelajaran bahasa?
3.      Apa saja jenis-jenis strategi pembelajaran bahasa secara langsung dan tidak langsung?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran bahasa.
2.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip strategi pembelajaran bahasa.
3.      Untuk mengetahui jenis-jenis strategi pembelajaran bahasa secara langsung dan tidak langsung.

Bab Ii
Pembahasan

A.    Pengertian Strategi Bahasa
Michel Pressley (1991) mengatakan strategi pembelajaran bahasa ialah operator-operator kognitif yang memproses suatu masalah pembelajaran bahasa yang secara langsung terlibat dalam menyelesaikan tugas. Artinya, strategi pembelelajaran bahasa ialah perilaku dan proses-proses berfikir—termasuk proses memori dan metakognitif—yang dilakukan oleh siswa yang dapat mempengaruhi terhadap apa yang dipelajari sehingga dengan strategi pembelajaran bahasa siswa dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan benar. Sebagai contoh, siswa sering ditugasi untuk mengerjakan tugas-tugas belajar tertentu, seperti mengisi suatu lembar kerja dalam pelajaran membaca atau mencari bahan sumber untuk suatu laporan sejarah. Untuk menyelesaikan tugas-tugas belajar tersebut siswa memerlukan keterlibatan dalam proses-proses berfikir dan melakukan perilaku-perilaku tertentu, seperti membaca sepintas judul-judul utama, meringkas, dan membuat catatan, disamping itu juga memonitor jalan berfikir diri sendiri. Dengan demikian agar dapat menyelesaikan tugas-tugas belajar tersebut siswa harus menggunakan beberapa strategi belajar.

B.     Prinsip- prinsip Strategi Pembelajaran Bahasa
Thomas dan Rohwer (1986) berpendapat tentang prinsip strategi pembelajaran. Seperangkat prinsip pembelajaran tersebut ialah:
1.    kekhususan: strategi-strategi belajar harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tipe siswa yang mempergunakan strategi belajar tersebut. Sebagai contoh, penelitian telah menemukan bahwa strategi pembelajaran yang sama memberikan hasil belajar yang berbeda jika diterapkan pada siswa yang lebih tua dan siswa yang lebih muda atau diterapkan pada siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai (Hidi dan Anderson, 1986).
2.    Keumuman: salah satu prinsip utama dari strategi belajar efektif ialah strategi-strategi tersebut melibatkan pengolahan kembali materi yang dipelajari, untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Misalnya, menulis ringkasan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk orang lain, mengorganisasikan catatan dalam bentuk kerangka, membuat suatu diagram hubungan antara ide-ide utama, dan mengajar teman sendiri tentang isi bacaan. Strategi dengan tingkat keumuman rendah misalnya ialah menggarisbawahi kata-kata tanpa membedakan mana yang penting dan mana yang tidak, membuat catatan tanpa mengidentifikasi ide-ide pokok, atau menulis ringkasan secara luas tanpa dapat memfokuskan pada hal-hal yang penting, kurang berhasil untuk membantu siswa belajar.
3.    Pemantauan yang efektif: prinsip monitoring yang efektif berarti bahwa siswa seharusnya mengetahui bagaimana dan kapan menerapkan strategi belajarnya dan bagaimana mengatakan bahwa ia sedang bekerja dengan strategi itu (Nist: 1991).
4.    Keyakinan pribadi: siswa harus memiliki keyakinan bahwa belajar akan memberikan hasil bagi mereka apabila mereka bekerja keras untuk pelajaran itu. Guru dapat menciptakan suatu pengertian bahwa belajar akan memberikan tes untuk pelajaran itu. Guru dapat menciptakan suatu pengertian bahwa belajar akan memberikan hasil dengan cara sering memberikan kuis dan tes langsung berdasarkan pada bahan ajar.

C.    Strategi Pembelajaran Bahasa Secara Langsung
     Strategi pembelajaran bahasa secara langsung ialah suatu cara yang digunakan pembelajaran dalam pemerolehan, penyimpanan, percobaan, dan pemanfaatan atas informasi yang didapat. Strategi pembelajaran bahasa secara langsung ini terbagi atas tiga jenis yaitu, strategi memori, strategi kognitif, dan strategi kompensasi.
1.    Strategi memori
Strategi memori adalah yang digunakan untuk mengingat dan menerima informasi baru. Ada dua syarat untuk memahami bagaimana individu belajar dan bagaimana mereka menerapkan strategi-strategi belajar tertentu ialah pentingnya pengetahuan awal atau informasi baru dan cara otak memproses pengetahuan awal atau informasi baru itu. Sejumlah ahli psikologi kognitif telah mengembangkan apa yang mereka sebut pandangan pemrosesan informasi (information processing) tentang pembelajaran. Berikut prosedur kerja sistem memori:
a.       Hubungan kreasi mental meliputi.
1)      Mengelompokkan.
2)      Berhubungan/ perluasan
3)      Menempatkan kata baru dalam konteks
b.      Menerapkan gambar dan suara meliputi.
1)      Penggunaan gambar.
2)      Pemetaan semantik.
3)      Penggunaan kata kunci
4)      Pemberian suara dalam memori.
c.       Mengulas kembali dengan baik.
d.      Melakukan kegiatan/ aksi meliputi.
1)      Menggunakan respon atau sensasi fisik.
2)      Menggunakan teknik mekanik.
2.      Strategi Kognitif
Strategi kognitif ialah strategi untuk memahami bahasa dan menghasilkan atau melakukan produksi bahasa. Teori Piaget (1896) tentang kognitif ialah pemahaman manusia terhadap suatu objek itu berlangsung secara bertahap yang meliputi tahap manipulasi dan tahap interaksi aktif. Setelah manusia bisa memanipulasi objek, kemampuan interaksi aktif manusia berfungsi untuk memantapkan dan memproduksi pengetahuan baru. Menurut M.Nur (2014: 16) secara bertahap, strategi kognitif meliputi.
a.       terbentuknya konsep “kepermanenan objek” dan kemajuan gradual (tahap demi tahap) dari perilaku refleksif ke perilaku yang mengarah kepada tujuan.
b.       penggunaan simbol-simbol bahasa untuk menyatakan objek-objek di dunia.
c.       perbaikan dalam kemampuan untuk berfikir secara logis, mulai berpikir produksi sebuah bahasa.
d.      pemikiran berkembang lebih luas, dan disinilah produksi sebuah bahasa dihasilkan
Berikut kerja sistem kognitif.
a.       Melakukan praktik yang meliputi.
1)      Mengulang.
2)      Secara formal melatih dengan sistem suara dan menulis.
3)      Mengenali atau menggunakan formula dan pola.
4)      Menggabungkan kembali.
5)      Melatih secara alami.
b.      Menerima dan mengirim pesan yang meliputi.
1)      Mendapat ide dengan cepat.
2)      Menggunakan sumebr untuk menerima dan mengirim pesan.
c.       Menganalisis dan memberi alasan yang meliputi.
1)      Memberi alasan deduktif.
2)      Ekspresi.
3)      Menganalisis kontras (antar bahasa).
4)      Menerjemah.
5)      Mentransfer.
d.      mengkreasi struktur untuk input dan output yang meliputi.
1)      Mencatat.
2)      Menjumlahkan.
3)      Menuliskan pokok-pokok penting.
3.      Strategi kompensasi
Strategi kompensasi ialah strategi belajar yang sangat bermanfaat bagi pembelajar yang sedang belajar sedikit tentang bahasa kedua. Terkadang, dengan keterbatasan kosakata dan pengetahuan tentang bahasa kedua, pembelajar akan panik, tidak dapat bicara atau bahkan sering sekali melihat kamus untuk memastikan kata yang tepat. Dengan strtaegi belajar kompensasi, pembelajar bahasa kedua dapat menggunakan strategi menerka kata atau tata bahasa dan juga dapat menggunakan bantuan, bahasa tubuh, menghindari topik pembicaraan yang tidak dikuasai, dan juga dapat menggunakan persamaan kata.
Berikut ini sistem kerja strategi kompensasi.
a.       Menebak dengan cerdas yang meliputi.
1)      Menggunakan petunjuk linguistik.
2)      Menggunakan petunjuk lain.
b.      Melebihi batas dalam bicara dan menulis yang meliputi.
1)      Kembali ke topik asal.
2)      Kenerima bantuan.
3)      Menggunakan tiruan atau isyarat.
4)      Menghindarim komunikasi sebagian atau total.
5)      Memilih topik.
6)      Mengatur atau menduga pesan.
7)      Memperkaya perbendaharaan kata.
8)      Menggunakan perbendaharaan kata yang memiliki persamaan atau perlawanan arti: sinonim atau antonim.

D.    Strategi Pembelajaran Bahasa Tidak Langsung
Strategi pembelajaran bahasa secara tidak langsung ialah suatu aktifitas yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih menyenangkan, lebih terarah, lebih efektif, dan lebih mudah untuk digunakan dalam situasi baru.
Strategi belajar secara tidak langsung juga memegang peranan penting dalam belajar bahasa kedua. Hal ini disebabkan adanya faktor–faktor yang berhubungan dengan pembelajar pada saat belajar bahasa kedua. Faktor-faktor tersebut berhubungan dengan kognisi, afektif atau perasaan pembelajar, dan faktor sosial pembelajar. Faktor-faktor ini menjadi strategi belajar bahasa kedua. Strategi pembelajaran bahasa terbagi atas tiga jenis yaitu strategi metakognitif, strategi afektif, dan strategi sosial.
1.      Strategi Metakognitif
Strategi metakognisi adalah strategi tidak langsung belajar bahasa kedua. Strategi ini menekankan akan pentingnya pembelajar untuk memusatkan konsentrasi belajar bahasa, menyusun dan merencanakan belajar bahasa, dan mengevaluasi cara belajar bahasa tersebut. Terkadang, pembelajar sibuk dengan materi belajar saja tanpa menyadari bahwa strategi belajarnya seharusnya diubah atau diperbaiki dengan melihat hasil kemajuan belajarnya. Dengan strategi metakogisi ini, pembelajar akan menyadari bahwa strategi belajar bahasanya sudah tepat atau belum. Dalam hal ini pembelajar dapat mengevaluasi sendiri atau dapat berkonsultasi dengan guru atau mentor dalam mengevaluasi hasil belajarnya.
Strategi metakognitif berhubungan dengan berfikir siswa dengan berfikirnya sendiri dan kemampuannya untuk memonitor proses-proses kognitif. Strategi metakognitif meliputi dua-duanya, yaitu pengetahuan tentang kognisi dan kemampuan memonitor, mengendalikan, dan mengevaluasi fungsi-fungsi kognitif diri sendiri.
Berikut ini prosedur sistem kerja strategi metakognitif.
a.       Memusatkan belajar yang meliputi.
1)      Mengulas materi baru dan menghubungkan dengan materi yang sudah dikuasai.
2)      Memberi perhatian terhadap pokok bahasan.
3)      Menunda percakapan atau obrolan dengan orang lain untuk memusatkan pikiran terfokus pada pokok bahasan.
b.      Mengatur dan merencanakan belajar yang meliputi.
1)      Mencari tahu tentang pembelajaran bahasa
2)      Mengatur.
3)      Menentukan tujuan, mengidentifikasi tujuan pembelajaran bahasa (tujuan mendengar/ membaca/ menulis/ berbicara).
4)      Merencanakan untuk tugas bahasa.
5)      Mencari kesempatan latihan.
c.       Mengevaluasi belajar yang meliputi
1)      Memonitor atau mengewasi diri.
2)      Mengevaluasi diri terhadap porses dan hasil belajar.
2.      Strategi affektif
Strategi affektif ialah Strategi kedua dari strategi belajar bahasa secara tidak langsung. Strategi belajar ini mencakup emosi, sikap, motivasi, dan nilai –nilai dalam proses mempelajari bahasa kedua. Terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh oleh pembelajar untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam belajar bahasa kedua. Menurut Oxford (1990:141) terdapat tiga cara dalam memanfaatkan strategi afektif ini dalam belajar bahasa kedua, yaitu dengan mengurangi kecemasan dengan cara mendengarkan musik, tertawa, dan meditasi setelah belajar bahasa kedua; meningkatkan kepercayaan diri dengan membuat pernyataan –pernyataan positif, menghargai diri sendiri dalam belajar bahasa kedua; mengatur suhu emosi sendiri dengan berdiskusi dengan rekan ketika mempunyai masalah, berusaha untuk mendengarkan suara tubuh ketika sudah terlalu capek dalam belajar bahasa kedua.
Berikut prosedur sistem kerja strategi affektif.
a.       Menurunkan kegelisahan yang meliputi.
1)      Menggunakan relaksasi.
2)      Mendengarkan musik.
3)      Tertawa-tawa.
b.      Menyemangati diri sendiri yang meliputi.
1)      Membuat pernyataan positif.
2)      Mengambil resiko dengan bijak.
3)      Menghargai diri sendiri.
c.       Mengontrol temperatur emosi yang meliputi.
1)      Mendengarkan gerakan tubuh.
2)      Membuat daftar kegiatan atau perencanaan.
3)      Menulis diari pembelajaran bahasa.
4)      Mendiskusikan perasaan dengan orang lain (curhat).
3.      Strategi Sosial
Stategi sosial ialah strategi pembelajaran bahasa secara tidak langsung bahwa peserta didik telah terjun ke dunia sosial. Tanpa disadari, peserta didik telah melakukan kegiatan belajar bahasa kepada orang lain melalui kegitan sosial. Sebagaimana prinsip strategi pembelajaran di atas sebagai berikut bahwa peserta didik melakukan suatu aktivitas belajar bahasa kedua atau bahasa target dengan penuh menyenangkan dan efektif dalam kondisi baru. Peserta didik akan mendapatkan dua kemampuan saat melakukan strategi sosial yaitu kemampuan belajar bahasa dan kemampuan bersosial.
Berikut prosedur sistem kerja strategi sosial.
a.       Menanyakan pertanyaan yang meliputi.
1)      Menanyakan klarifikasi dan verivikasi.
2)      Menanyakan pembeltulan.
b.      Bekerja sama dengan orang lain yang meliputi.
1)      Bekerjasama dengan kawan sebaya.
2)      Bekerja sama dengan pemakai bahasa yang sudah cerdas atau mahir.
c.       Memiliki rasa empati.

Bab III
Penutup

A.    Kesimpulan
Strategi pembelajaran bahasa ialah suatu cara yang digunakan pembelajar dalam pemerolehan, penyimpanan, percobaan, dan pemanfaatan atas informasi yang didapat. Ditambahkan pula bahwa strategi belajar merupakan suatu aktifitas yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih menyenangkan, lebih terarah, lebih efektif, dan lebih mudah untuk digunakan dalam situasi baru (Oxford, 1990:8),.
Berdasarkan target yang akan dicapai, Strategi pembelajaran bahasa—kususnya belajar bahasa kedua, ketiga, atau belajar bahasa lanjutan—terbagi atas dua jenis, yakni: strategi pembelajaran bahasa langsung dan strategi pembelajaran bahasa tidak langsung. Strategi pembelajaran bahasa secara langsung terdiri atas tiga jenis, yakni: strategi memori, strategi kognitif, dan strategi kompensasi. Dan Strategi pembelajaran bahasa secara tidak langsung terdiri atas tiga jenis, yakni: strategi metakognitif, strategi affektif, dan strategi sosial.
Strategi memori ialah strategi yang digunakan untuk mengingat dan menerima informasi baru. Strategi kognitif ialah strategi untuk memahami bahasa dan menghasilkan atau melakukan produksi bahasa. Strategi belajar kompensasi ialah strategi menerka kata atau tata bahasa dengan menggunakan bantuan, bahasa tubuh, menghindari topik pembicaraan yang tidak dikuasai, dan juga dapat menggunakan persamaan kata. Strategi metakognitig ialah strategi yang menekankan akan pentingnya pembelajar untuk memusatkan konsentrasi belajar bahasa, menyusun dan merencanakan belajar bahasa, dan mengevaluasi cara belajar bahasa tersebut. Strategi belajar affektif ialah strategi yang mencakup emosi, sikap, motivasi, dan nilai –nilai dalam proses mempelajari bahasa kedua. Dan Stategi sosial ialah strategi pembelajaran bahasa secara tidak langsung bahwa peserta didik telah terjun ke dunia sosial.

B.      SARAN
Adapun saran dari penyusun adalah sebaiknya kita seorang mahasiswa harus lebih dapat menggali potensi kita untuk mempelajari strategi bahasa secara mendalam supaya nantinya kita akan terjun sebagai pendidik mampu menerapkan secara maksimal mengenai strategi pembelajaran bahasa agar berjalan lebih efektif dan efisien.


Daftar Pustaka

Darsono, Max, dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV. IKIP Semarang Press.s

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah & Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Henry, Guntur Tarigan. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung

Ibrahim & Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Munandar, Utami. 1991. Berbagai Masalah Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Seto. 2004. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Rieneka Cipta

Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Cetakan ke delapan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Ubana & Sumarti. 2005. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Pusaka Setia.



No comments

Powered by Blogger.