Makalah Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Bab I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Ada dua pendapat yang bertentangan di tengah pengajaran
bahasa Indonesia. Di satu sisi, banyak keluhan yang dilontarkan oleh masyarakat
terhadap penguasaan bahasa Indonesia si anak didik. Keluhan itu terutama karena
si anak didik dianggap kurang mampu menggunakan bahasa Indonesia baik secara
lisan maupun secara tertulis. Di sisi lain, di sebagian siswa / mahasiswa
mengatakan pembelajaran bahasa Indonesia sangat membosankan karena mereka sudah
merasa bisa dan penyampaian materi yang kurang menarik sehingga secara tidak
langsung siswa/ mahasiswa menjadi lemah dalam penangkapan materi (Haris, 2008).
Salah satu keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh pendekatan yang
digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Banyak pendekatan
pembelajaran yang dapat digunakan dan guru harus cermat dalam memilih
pendekatan mana yang cocok digunakan untuk lingkungannya.
Anthony (dalam Ramelan, 1982)
mengatakan bahwa pendekatan mengacu pada seperangkat asumsi yang saling berkaitan
dengan sifat bahasa, serta pengajaran bahasa. Pendekatan merupakan dasar
teoritis untuk suatu metode. Asumsi tentang bahasa bermacam-macam, antara lain
asumsi menganggap bahasa sebagai kebiasaan, ada pula yang menganggap bahasa
sebagai suatu sistem komunikasi yang pada dasarnya dilisankan , dan ada lagi
yang menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah.
Pendekatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dipandang
sesuai dengan seperangkat asumsi yang saling berkaitan, yakni pendekatan
kontekstual, pendekatan komunikatif, pendekatan terpadu, dan pendekatan proses.
Menurut Aminuddin (1996) pendekatan merupakan seperangkat wawasan yang secara
sistematis digunakan sebagai landasan berpikir dalam menentukan metode,
strategi, dan prosedur dalam mencapai target hasil tertentu sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah
pengertian dari pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran bahasa Indonesia itu?
2. Apa saja prinsip – prinsip
pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?
3. Apa sajakah strategi yang digunakan dalam pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa arti dari pendekatan
keterampilan proses dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui prinsip – prinsip pendekatan
keterampilan proses dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
3. Untuk mengetahui strategi apa saja yang digunakan
dalam pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Bab II
Pembahasan
A.
Pendekatan Keterampilan Proses
1. Pengertian
Pendekatan
Pendekatan
menurut Edwar M.Anthoni, (1963) adalah
seperangkat asumsi korelatif yang menangani hakikat bahasa, pengajaran bahasa
dan pembelajaran bahasa. Pendekatan bersifat
aksiomatik. Metode merupakan rencana keseluruhan penyajian bahasa secara
rapi, tertib, yang tidak ada bagian-bagiannya yang berkontradiksi dan
kesemuanya itu didasarkan pada pendekatan terpilih. Metode bersifat prosedural.
Di dalam satu pendekatan mungkin terdapat banyak metode. Teknik merupakan suatu muslihat,
tipu daya dalam menyajikan bahan. Teknik harus sejalan dengan metode dan serasi
dengan pendekatan. Teknik bersifat implementasi.
Richards & Rodgers, (1986)
menyempurnakan pendapat Anthoni. Mereka menambahkan peran guru, siswa bahan,
tujuan silabus dan tipe kegiatan dan pengajaran pada segi metode, sehingga
muncul istilah desain atau rancang-bangun.istilah teknik diganti dengan istilah
prosedur.
Pendekatan menurut Kosadi, dkk
(1979) adalah seperangakat asumsi mengenai hakikat bahasa, pengajaran dan
proses belajar-mengajar bahasa. Menurut Tarigan (1989) Pendekatan adalah
seperangkat korelatif yang menangani teori bahasa dan teori pemerolehan bahasa.
Sedangkan menurut Djunaidi (1989) Pendekatan merupakan serangkaian asumsi yang
bersifat hakikat bahasa, pengajaran bahasa dan belajar bahasa.
Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada
siswa (student centered approach) dan
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Berikut
murupakan macam- macam pendekatan pengajaran bahasa, di antaranya adalah:
a. Pendekatan
Tujuan
b. Pendekatan
Komunikatif
c. Pendekatan
Ketrampilan Proses
d. Pendekatan
Struktural
e. Pendekatan Whole Language
f. Pendekatan
Kontekstual
g. Pendekatan
Pragmatif
h. Pendekatan CBSA
(Cara Belajar Siswa Aktif)
i.
Pendekatan Spiral
j.
Pendekatan Lintas Materi
2. Hakikat Pendekatan Keterampilan
Proses
Pendekatan keterampilan proses pada
hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang berfokus
pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil
belajar. Dalam pembelajaran bahasa Indonesiapun pendekatan ini amat cocok
digunakan. Apalagi, seperti telah kita ketahui, perkembangan yang cepat,
khususnya dengan kosakata yang kita gunakan. Misalnya, kata laman. Kata tersebut merupakan padanan
dari home page yang marak dalam
teknologi informasi sebagai alamat web
site. Sementara itu, kita tahu bahwa dalam pembelajaran bahasa Indonesia,
selain para siswa memahami konsep-konsep tentang ilmu bahasa, mereka juga harus
mampu mengkomunikasikan kemempuannya sesuai dengan empat kompetensi
keterampilan berbahasa.
- Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan
keterampilan proses adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang
berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan
hasil belajar. Jadi dapat diartikan bahwa pendekatan ketrampilan proses dalam
pembelajaran bahasa adalah pendekatan
yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara
aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan bahasa. Keterampilan proses
meliputi.
a. Keterampilan
intelektual
Merupakan kemampuan untuk dapat membedakan, menguasai
konsep, aturan, dan memecahkan masalah. Contohnya peserta didik dapat
membedakan huruf, angka, bentuk, dan suara.
b. Keterampilan
sosial
Merupakan sebuah alat yang terdiri dari kemampuan
berinteraksi, berkomunikasi secara efektif bak secara verbal maupun nonverbal,
kemampuan untuk dapat menunjukkan perilaku yang baik, serta kemampuan menjalin
hubungan baik dengan orang lain digunakan seseorang untuk dapat berperilaku
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sosial. Contohnya seperti peserta didik yang
mampu berinteraksi dengan teman, guru, atau masyarakat dilingkungannya.
c. Keterampilan
fisik
Kemapuan untuk meakukan tugas-tugas yang menuntut stamina,
keterampilan, kekuatan, dan krakteristik tubuh. Contohnya seperti peserta didik
yang memiliki keahlian di bidang olah raga.
Keterampilan proses berfungsi sebagai
alat menemukan dan mengembangkan konsep. Konsep yang telah ditemukan atau dikembangkan berfungsi
pula sebagai penunjang keterampilan proses. Interaksi antara pengembangan
keterampilan proses dengan pengembangan konsep dalam proses belajar mengajar
menghasilkan sikap dan nilai dalam diri siswa. Tanda-tandanya terlihat pada
diri siswa seperti teliti, kreatif, kritis, objektif, tenggang rasa,
bertanggung jawab, jujur, terbuka, dapat bekerja sama, rajin, dan sebagainya.
Keterampilan proses dibangun sejumlah keterampilan-keterampilan. Karena itu
pencapainnya atau pengembangannya dilaksanakan dalam setiap proses belajar
mengajar dalam semua mata pelajaran. Setiap mata pelajaran mempunyai
karakteristik sendiri. Karena itu dalam penjabaran keterampilan proses dapat
berbeda pada setiap mata pelajaran.
B.
Prinsip-prinsip Pendekatan Keterampilan
Proses
Pendekatan keterampilan proses memang lebih memfokuskan
kegiatan belajar-mengajar pada proses pemerolehan hasil belajar atau pencapaian
tujuan pembelajaran itu sendiri. Pendekatan ini merupakan pemberian/menumbuhkan
kemampuan-kemampuan, seperti.
1.
Kemampuan Mengamati.
Pengamatan dilaksanakan dengan memanfaatkan seluruh panca
indera yang mungkin biasa digunakan untuk memperhatikan hal yang diamati,
memilah-milah bagiannya berdasarkan kriteria tertentu berdasarkan tujuan
pengamatan, serta mengolah pengamatan dan menulis hasilnya.
2.
Kemampuan Menghitung.
Kemampuan menghitung dalam pengertian yang luas, merupakan
salah satu kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dapat dikatakan
bahwa dalam semua aktivitas kehidupan semua manusia memerlukan kemampuan ini.
3.
Kemampuan Mengukur.
Dasar dari kegiatan pengukuran ini adalah perbandingan.
Dalam pengajaran apresiasi sastra, misalnya, kegiatan pengukuran ini dapat
berupa telaah terhadap suatu karya satra dengan menggunakan kriteria
nilai-nilai estetika, moral, dan nilai pendidikan.
4.
Kemampuan Mengklasifikasi.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia kemampuan ini, misalnya
berupa kemampuan membedakan antara opini dan fakta dalam suatu wacana dan
mengelompokkan karya sastra berdasarkan cirri strukturnya.
5.
Kemampuan Menemukan Hubungan.
Yang termasuk dalam kemampuan ini adalah fakta, informasi,
gagasan, pendapat, ruang, dan waktu.
6.
Kemampuan Membuat Prediksi.
Kemampuan membuat prediksi atau pemikiran yang didasari
penalaran, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dalam teori penelitian, kemampuan membuat prediksi ini disebut juga
kemampuan menyusun hipotesis.
7.
Kemampuan Melaksanakan Penelitian.
Dalam pembelajaran
bahasa Indonesia, siswa dilatih untuk mengadakan pengamatan atau observasi
serta melaporkan hasil pengamatannya itu.
8.
Kemampuan Mengumpulkan dan Menganalisis Data.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, anak-anak dilatih untuk
mengumpulkan data dalam pengamatan lapangan, kemudian menganalisis data
tersebut dan membuat kesimpulan.
9.
Kemampuan Mengkomunikasikan Hasil.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, misalnya siswa dilatih
untuk menyusun laporan hasil pengamatannya, kemudian mempresentasikannya di
depan kelas dalam sebuah kegiatan diskusi.
C.
Strategi Pembelajaran Bahasa
Indonesia Berdasarkan Pendekatan Keterampilan Proses
Strategi merupakan dasar kebenaran yang menjadi pokok dasar
berpikir dan bertindak. Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa Indonesia
berdasarkan pendekatan keterampilan proses di dalamnya mencakup dua komponen,
yakni Pengorganisasian kelas serta Metode dan Teknik Belajar-mengajar.
1.
Pengorganisasian Kelas
Pendekatan ini menghendaki para guru dapat mengorganisasikan
kelas sebaik-baiknya, sehingga dapat tercipta suasana kelas yang memungkinkan
siswa belajar dengan baik. Secara fisik, pengelolaan kelas, antara lain berupa
pengaturan ruang kelas yang meliputi tempat duduk siswa, letak papan tulis,
meja guru, rak-rak buku, almari, dan media pembelajaran. Sementara itu,
pengorganisasian kelas yang bersifat nonfisik meliputi pengelolaan suasana
kelas yang memungkinkan anak merasa aman, gembira, bersemangat, dan bergairah
untuk belajar.
2.
Metode Teknik Belajar-Mengajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (200: 740), metode didefinisikan sebagai
cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki. Sementara itu, teknik diartikan sebagai metode
atau system mengerjakan sesuatu (KBBI, 2001:1158). Dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, teknik ini mengacu pada implementasi perencanaan pembelajaran bahasa
Indonesia di depan kelas. Secara garis besar beberapa teknik penyajian
pembelajaran yang sering digunakan adalah berikut:
a.
Ceramah
b.
Diskusi :
1) Diskusi kelas
2) Diskusi kelompok
c.
Resitasi (penugasan)
Merupakan metode penyajian bahan ajar dimana guru memberikan
tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Cara mengoptimalkan prinsip pembelajaran
proses kelas rendah yaitu:
1) Pemilihan dan penyusunan bahan
pembelajaran bahasa yang akan dibelajarkannya
2) Pengaturan proses belajar
mengajarnya, bagaimana mengajarkan dan mempelajarinya hal-hal yang berhubungan
dengan pendekatan, teknik, media, dan sebagainya.
3) Guru yang akan mengajarkannya,
persyaratan yang harus dimilki serta aktifitas yangb harus dilaksanakan.
4) Siswa yang mempelajarinya, berkenan
dengan aktifitasnya.
5) Dan hal-hal yang terlibat dalam
proses belajar mengajar.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa pendekatan merupakan seperangkat
asumsi yang aksiomatik tentang hakikat bahasa, pengajaran dan belajar bahasa
yang dipergunakan sebagai landasan dalam merancang, melaksanakan dan menilai
proses belajar-mengajar bahasa.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas rendah terdapat berbagai jenis
pendekatan. Pendekatan itu diantaranya pendekatan tujuan, pendekatan
komunikatif, pendekatan ketrampilan proses, pendekatan struktural, pendekatan
whole language, pendekatan kontekstual, pendekatan pragmatif, pendekatan CBSA
(Cara Belajar Siswa Aktif), pendekatan spiral, pendekatan lintas materi. Tujuan
seorang guru dalam mengajar menggunakan pendekatan adalah, agar siswa aktif dan
kreatif dalam kegiatan belajar. Dengan menggunakan pendekatan diharapkan mampu
memberikan pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan dalam memperoleh serta
mengembangkan kompetensi bahasa yang dipelajari, hal ini adalah bahasa Indonesia.
Manfaat pembelajaran bahasa Indonesia dapat bersifat praktis dan strategis.
Adapun yang menjadi manfaat pembelajaran bahasa Indonesia adalah meningkatkan
kemampuan komunikasi, pembentuk perilaku positif, sarana pengembang ilmu
pengetahuan, sarana memperoleh ilmu pengetahuan, sarana pengembang nilai norma
kedewasaan, sarana ekspresi imajinatif; sarana penghubung dan pemersatu
masyarakat Indonesia, dan sarana transfer kultural.
B. Saran
Dengan terselesaikannya makalah yang berjudul “Pendekatan dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Kelas Rendah” ini diharapkan
guru bisa lebih selektif dan lebih tepat
dalam memilih pendekatan yang akan diterapkan untuk mengajarkan pembelajaran di
sekolah dasar kelas rendah. Pendekatan yang diterapkan yang sesuai dengan
pembelajaran akan mempermudah guru maupan siswa dalam memberi materi serta
menangkap atau menerima meteri yang telah disampaikan, sehingga akan
memperlancar proses belajar mengajar di sekolah.
Daftar Pustaka
Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta.
Hamalik, O.
2003. Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Haryadi dan
Zamzami. 1996. Peningkatan Keterampilan
Berbahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud-Dikti.
Moedjiono dan
Moh. Dimyati. 1992/ 1993. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: DEPDIKBUD
Pannen, Paulina
dkk. 2001. Mengajar di Perguruan Tinggi:
Konstrukktivisme dalam Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Santoso, Puji, dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Solehan, T.W,
dkk. 2001. Hakikat Pendekatan, Prosedur,
dan Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Pendekatan Komunikatif-
Sistem Pembelajaran Bahasa Indonesia (Modul UT). Jakarta. Pusat Penerbitan
UT.
Sumantri,
Mulyani dan Johar Permana.1998/ 1999. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: DEPDIKBUD
Tarigan, Djago, dkk. 2003. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di
Kelas Rendah. Jakarta: Universitas Terbuka.
Widjono Hs.
2005. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
No comments