Makalah Media dan Sumber Belajar dalam Pembelajaran Kelas Rangkap



Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana yang telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya lah kita berlindung. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahan kepada Nabi Muhammad SAW yang membimbing umatnya dengan suri tauladan yang baik.
Segala syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugerah, kesempatan dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesakan makalah ini. Makalah ini yang berisikan tentang keterampilan membaca ini disusun untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah Kajian Bahasa Indonesia di SD, yang berisikan beberapa kajian tentang keterampilan berbicara, baik dari pengertian hingga kajian lebih lanjut.
Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi atas materi yang telah dan akan dibahas dalam makalah ini. Selanjutnya membaca akan masuk dalam inti pembahasan dan diakhiri dengan kesimpulan dari makalah ini.
Diharapkan  pembaca dapat memahami tentang media dan sumber belajar berdasarkan materi yang kami sajikan. Kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini. Semoga makalh ini bermanfaat bagi kita semua.


                                                                       
                                                                                  
                                                                                                                    Penyusun



Daftar Isi

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Pustaka

Bab 1.   Pendahuluan
A.      Latar Belakang
B.       Rumusan Masalah
C.       Tujuan
D.      Manfaat

Bab 2.   Pembahasan
A.      Pengertian Media pembelajaran
B.       Pengertian Sumber Belajar
C.       Peranan Media dan Sumber Belajar
D.      Manfaat Media dan Sumber Belajar
E.       Jenis-jenis Media dan Sumber Belajar
F.        Criteria Pemilihan Media dan Sumber Belajar
G.      Manfaat Media dan Sumber Belajar dalam Implementasi Kurikulum
H.      Penggunaan Media dan Pemilihan Sumber Belajar dalam PKR

Bab 3.   Penutup
A.      Kesimpulan
B.       Saran

Daftar Pustaka



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Dengan menggunakan media pembelajaran guru dapat dengan mudah mengutarakan maksud dari pembelajaran dan siswa akan lebih mudah menangkap informasi yang disampaikan oleh guru.
Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran harus dikuasai oleh setiap guru. Keberhasilan  belajar peserta didik dalam mengikuti proses kegiatan belajar-mengajar di sekolah ditentukan oleh penguasaan penggunaan media pembelajaran, dan pemilihan sumber belajar yang sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. Seorang guru yang kurang menguasai media pembelajaran dan sumber belajar akan mengalami kesulitan ketika menyampaikan materi di depan siswa. Dan masalah yang terjadi dilapangan adalah dengan keadaan sekolah yang seadanya guru menjadi kurang kreatif karena ketidak kesediaanya media pembelajaran jadi, oleh karena itu penggunaan media pembelajaran terjadi pada tingkat sekolah yang maju dan sekolah yang masih seadanya atau bisa kita sebut kelas rangkap belum menggunakan media pembelajaran secara komplek atau menyeluruh. Oleh sebab itu, pembinaan keterampilan membuat media pembelajaran bagi guru harus dilakukan sedini mungkin.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakatng diatas maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut.
1.        Apakah yang dimaksud dengan media pembelajaran?
2.        Apa yang dimaksud dengan sumber belajar?
3.        Apa sajakah peranan media dan sumber belajar?
4.        Apa sajakah manfaat dari media dan sumber belajar?
5.        Apa sajakah jenis-jenis media dan sumber belajar?
6.        Bagaimana kriteria pemilihan media dan sumber belajar?
7.        Bagaimana manfaat media dan sumber belajar dalam implementasi kurikulum?
8.        Bagaimana penggunaan media dan pemilihan sumber belajar di dalam PKR?

C.    Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai berikut.
1.        Untuk mengetahui pengertian dari media pembelajaran.
2.        Untuk mengetahui pengertian dari sumber belajar .
3.        Untuk mengetahui peranan media dan sumber belajar.
4.        Untuk mengetahui manfaat dari media dan sumber belajar.
5.        Untuk mengetahui jenis media dan sumber belajar.
6.        Untuk mengetahui bagaimana criteria pemilihan media dan sumber belajar
7.        Untuk mengetahui manfaat media dan sumber belajar dalam implementasi kurikulum?
8.        Untuk mengetahui penggunaan media dan pemilihan sumber belajar dalam PKR?

D.      Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk menambah referensi materi bahan ajar mata kuliah pembelajaran kelas rangkap baik bagi penulis maupun pembaca khususnya pada bab media dan sumber belajar pada kelas rangkap.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian media pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari medium secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Banyak batasan yang diberikan tentang pengertian media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association Of Education and Communication Technology/ AECT) sebagaimana dikutip Arief S. Sadiman (2006: 6) membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. Ahmad Rohani (1997: 3) mendefinisikan media sebagai segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses belajar-mengajar). Pengertian serupa diungkapkan Arief S. Sadiman (2006: 7) yang menyatakan media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Sementara Smaldino, et.al (2005:5) menyatakan media sebagai sarana komunikasi dan sumber informasi.
Gagne dalam Yusufhadi Miarso (2007: 457) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa/mahasiswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Briggs dalam Yusufhadi Miarso (2007: 457) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya proses belajar terjadi. Media pendidikan/pembelajaran berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan dari media visual, audio visual, televisi, komputer hingga teknologi modern lainnya.
Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap hal ini diungkapkan oleh Gerlach dan Ely yang dikutip Azhar Arsyad (2006: 3). Sementara Sri Anitah (2008: 2) mendefinisikan media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan peserta didik menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap. Lebih lanjut Azhar Arsyad (1997: 6-7) mengemukakan ciri-ciri umum yang terkandung dalam batasan media, sebagai berikut; (1) media pendidikan memiliki pengertian fisik (hardware) yang dapat dilihat, diraba dan didengar dengan panca indera, (2) media pendidikan memiliki pengertian non fisik (software) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat hardware merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa, (3), penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan video, (4) media pendidikan dapat diartikan sebagai alat bantu proses belajar, (5) media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi
Media pendidikan yang dipergunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran secara khusus dipergunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan atau kompetensi tertentu yang dirumuskan.   Media yang menyajikan pesan-pesan terkait dengan tujuan pembelajaran disebut dengan media pembelajaran (Smaldino, 2005: 09). Leshin, Pollock, & Reigeluth dalam Azhar Arsyad (2007: 36) mengklasifikasi media ke dalam lima kelompok, yaitu (1) media berbasis manusia (guru, instruktor, tutor, main-peran, kegiatan kelompok, field-trip), (2) media berbasis cetak (buku, buku penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, lembaran lepas), (3) media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, tranparansi, slide), (4) media berbasis audio-visual (video, film, program slide-tape, televisi), (5) media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video, hypertext).
Perlu kita cermati dalam beberapa hal media dapat menjadi komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa pengertian media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat menarik perhatian siswa untuk belajar.

B.     Pengertian Sumber Belajar
Association for Education and Communication Technology atau disingkat AECT (1977) mengartikan sumber belajar sebagai semua sumber (data, manusia, dan barang) yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk memperlancar belajar. Dalam hal ini sumber belajar meliputi pesan, orang, material, alat, teknik, dan lingkungan. Sumber belajar bahkan berubah menjadi komponen sistem instruksional apabila sumber belajar itu diatur sebelumnya (prestructured), didesain dan dipilih lalu dikombinasikan menjadi suatu system instruksional yang lengkap sehingga berdampak pada pembelajaran yang bertujuan dan terkontrol.
Tiap-tiap bentuk sumber belajar tersebut harus berinteraksi dengan siswa bila menginginkan kualitas dan hasil belajar yang optimal, sebab unsur sumber-sumber belajar itu merupakan komponen usaha yang dapat mendukung proses belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, maka perlu kiranya ada organisasi pengelolaannya. Dan mengingat kenyatan yang ada bahwa keterbatasan dana dan tenaga yang mendukung sumber-sumber belajar itu juga dipandang perlu adaya suatu strategi pengelolaan yang efektif dan efisien.
Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran.
Jika kita tinjau dari pemanfaatannya sumber belajar terbagi menjadi dua yaitu sumber belajar yang didesain (by design) dan sumber belajar yang tinggal pakai/dimanfaatkan (by utilitation).
1.      Sumber belajar yang didesain (by design)
Sumber belajar yang di desain merupakan sumber-sumber belajar yang secara khusus di kembangkan sebagai “komponan sistem instruksional” yang diharapkan dapat membantu kemudahan kegiatan belajar yang bersifat formal ataupun non formal dan mempunyai tujuan tertentu. Dengan demikian sumber belajar jenis ini harus dianalisis, direncanakan, dan kemudian baru dikembangkan sesuai dengan kebutuhan tujuan dan materi serta karateristik si belajar/siswa agar hasilnya benar-benar dapat memudahkan belajar.
2.      Sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization)
Sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan yaitu sumber-sumber yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat di temukan, diterapkan, dan digunakan untuk keperluan belajar.
C.    Peranan Media dan Sumber Belajar
Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997), diantaranya adalah:
1.      Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
2.      Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.
3.      Mengamati benda yang terlalu kecil.
4.      Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.
5.      Mengamati suara yang halus untuk didengar.
6.      Mengamati peristiwa-peristiwa alam.
7.      Media pembelajaran berperan membangkitkan minat belajar yang baru.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa media pembelajaran berperan untuk membantu mewujudkan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang menyangkut pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pernyataan Nana Sudjana (2005) bahwa media pembelajaran berperan untuk mengatasi kesulitan proses pembelajaran.
Sama halnya dengan media pembelajran sumber belajar juga memiliki peranan sebagai berikut:
1.       Menjembatani siswa dalam memperoleh pengetahuan (belajar)
2.     Mentransmisi ransangan atau atau informasi kepada anak atau siswa (ungkapan transmisi dalam konteks ini mempunyai dimensi banyak dan dapat dikaitkan dengan pertanyaan-pertanyaan “apa, siapa, di mana, dan bagaimana”; pertanyaan-pertanyaan ini amat berguna sebagai alat bantu mengorganisasi dimensi sumber belajar

D.    Manfaat Media dan Sumber Belajar
Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara optimal. Namun demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran seperti dikemukakan oleh Kemp dan Dayton (1985), yaitu:
1.       Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
2.      Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beraneka ini dapat direduksi, sehingga materi tersampaikan secara seragam.
3.       Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
4.     Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses maupun prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas dan lengkap.
5.        Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
6.      Jika dipilih dan dirancang dengan benar, maka media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara “satu arah” kepada siswa.
7.       Jumlah waktu belajar dapat dikurangi.
8.       Seringkali terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan materi ajar. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika mereka memanfaatkan media dengan baik.
9.        Kualitas belajar siswa dapat lebih ditingkatkan
10    Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efesien, tetapi juga membanu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh.
11.    Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.
12.    Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa bergantung pada keberadaan guru.
13.    Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
14.  Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa pada ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu.
15.    Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.
16.   Dengan media, guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan, namun justru dapat mengurangi penjelasan verbal (lisan), sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek pemberian motivasi, perhatian, bimbingan, dan sebagainya.
Adapun peranan dari sumber belajar adalah sebagai berikut:
1.  Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
2.  Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
3.  Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4.      Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
5.    Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6.  Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.

E.     Jenis Media dan Sumber Belajar
Terdapat beragam pembagian jenis media pembelajaran yang dikemukakan para ahli namun pada dasarnya pembagian jenis media tersebut memiliki kesamaan. Secara garis besar media pembelajaran terbagi atas:
1.   Media audio, yakni media yang hanya dapat didengar saja atau yang memiliki unsure suara, seperti radio dan rekaman suara.
2.   Media visual, yakni media yang hanya dapat dilihat saja dan tidak mengandung unsur suara, seperti gambar, lukisan, doto, dan sebagainya.
3.   Media audiovisual, yakni media yang mengandung unsure suara dan juga memiliki unsure gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, film dan sebagainya.
AETC (Association for Education and Communication Technology) membedakan enam jenis sumber belajar, yaitu:
1.      Pesan (message), yakni sumber belajar yang meliputi pesan formal dan nonformal. Pesan formal yaitu pesan yang dikeluarkan lembaga resmi atau pesan yang disampaikan guru dalam situasi pembelajaran, yang disampaikan baik secara lisan maupun dalam bentuk dokumen , seperti peraturan pemerintah , kurikulum, silabus, bahan pelajaran, dan sebagainya. Pesan nonformal yakni pesan yang ada di lingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran. Seperti cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya.
2.   Orang (people), yakni orang yang menyimpan informasi. Pada dasarnya setiap orang bisa berperan sebagai sumber belajar, namun secara umum dapat dibagi dua kelompok, yakni (a) orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang dididik secara profesional, seperti guru, instruktur, konselor, widyaiswara, dan lain-lain; dan (b) orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan, seperti dokter, atlet, pengacara, arsitek, dan sebagainya.
3.    Bahan (materials), yakni suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, alat peraga, transparasi, film, slide, dan sebagainya.
4.   Alat (device), yakni benda-benda yang berbentuk fisik yang sering disebut dengan perangkat keras, yang berfungsi untuk menyajikan bahan pembelajaran, seperti komputer, radio, televisi, VCD/DVD, dan sebagainya.
5.    Teknik (technic), yakni cara atau prosedur yang diguakan orang dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran, seperti ceramah, diskusi, seminar, simulasi, permainan, dan sejenisnya.
6.   Latar (setting), yakni lingkungan yang berada di dalam sekolah maupun yang berada di luar sekolah, baik yang sengaja dirancang ataupun yang tidak secara khusus disiapkan untuk pembelajaran, seperti ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.

F.     Kriteria Pemilihan Media dan Sumber Belajar
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah bahwa media adalah harus dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Misalnya bila tujuan atau kompetensi siswa bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Selain pertimbangan tersebut Sanjaya (2008) mengungkapkan sejumlah pertimbangan lain yang dapat kita gunakan dalam memilih media pembelajaran yang tepat, yakni dengan menggunakan kata ACTION (Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization, Novelty).
1.    Access,artinya bahwa kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam pemilihan media. Apakah media yang diperlukan itu tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan?. Akses juga menyangkut aspek kebijakan, apakah media tersebut diijinkan untuk digunakan.
2.     Cost, hal ini menyangkut pertimbangan biaya. Biaya yang dikeluarkan
untuk penggunaan suatu media harus seimbang dengan manfaatnya.
3.     Technology, dalam pemilihan media perlu juga dipertimbangkan
ketersediaan teknologiya dan kemudahan dalam penggunaannnya.
4.     Interactivity, media yang baik adalah media yang mampu menghadirkan
komunikasi dua arah atau interaktifitas.
5.     Organization, menyangkut pertimbangan dukungan organisasi atau
lembaga dan bagaimana pengorganisasiannya.
6.      Novelty, menyangkut pertimbangan aspek kebaruan dari media yang
dipilih. Media yang lebih baru biasanya lebih menarik dan lebih baik.
Kriteria diatas mungkin juga berlaku untuk mempertimbangkan pemilihan sumber belajar. Sudrajat (2008) lebih lanjut mengemukakan lima kriteria dalam pemilihan sumber belajar yaitu :
1.     Ekonomis, sumber belajar yang digunakan tidak harus terpatok pada
harga yang mahal.
2.     Praktis, sumber belajar yang dipilih tidak memerlukan pengelolaan yang
rumit, sulit dan langka.
3.     Mudah, sumber belajar harus dekat dan tersedia di sekitar lingkungan
kita.
4.     Fleksibel, artinya sumber belajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai
tujuan instruksiona.
5.     Sesuai dengan tujuan, sumber belajar harus dapat mendukung proses dan
pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat
belajar siswa.

G.    Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar dalam Implementasi Kurikulum
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap. Implementasi kurikulum dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis dalam bentuk pembelajaran, sesuai dengan apa yang diungkapkan Miller dan Seller (1985): “In some case, implementation has been identified with instruction
”. Implementasi kurikulum merupakan sebuah upaya untuk melakukan transfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Dengan kata lain implementasi kurikulum adalah sebuah penerapan, ide, konsep, program, atau tatanan kurikulum ke dalampraktek pembelajaran atau berbagai aktivitas baru, sehingga terjadi perubahan yang diharapkan.
Dengan demikian, implementasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, dan senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi di lapangan dan karakteristik siswa, baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya.
            Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan sumber belajar dan media pembelajaran yang dibutuhkan dan yang sudah tersedia, sehingga memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar secara nyata, bermakna, luas, dan mendalam dalam kegiatan pembelajaran. Pada hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut tugas guru yang paling utama adalah mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadiya perubahan perilaku bagi peserta didik.
Hamalik (2008) menyatakan tiga faktor yang memengaruhi keberhasilan suatu implementasi kurikulum, yakni dukungan kepala sekolah, dukungan rekan sejawat guru, dan dukungn internal dalam kelas. Dari faktor-faktor tersebut guru merupakan faktor penentu utama dalam keberhasilan implementasi kurikulum, karena guru lah yang berperan sebagai implementator utama dalam pembelajaran, yakni sebagai manajer pembelajaran dalam kelas.
Guru sebagai manajer pembelajaran yang baik dalam proses pembelajaran tentu harus memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mengelola kelasnya, salah satunya adalah dalam hal pemilihan dan penggunaan media dan sumber belajar untuk kepentingan proses pembelajaran. Banyak orang beranggapan bahwa untuk menyediakan media dan sumber belajar menuntut adanya biaya yang tinggi dan sulit untuk mendapatkannya. Padahal dengan berbekal kreatifitas, guru dapat membuat dan menyediakan sumber belajar yang sederhana dan murah. Misalkan, bagaimana guru dan siswa dapat memanfaatkan bahan bekas. Bahan bekas, yang banyak berserakan di sekolah dan rumah, seperti kertas, mainan, kotak pembungkus, bekas kemasan sering luput dari perhatian kita. Dengan sentuhan kreativitas, bahan-bahan bekas yang biasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan didaur-ulang menjadi media dan sumber belajar yang sangat berharga. Demikian pula, dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang berdekatan dengan sekolah dan rumah pun dapat dioptimalkan menjadi sumber belajar yang sangat bernilai bagi kepentingan belajar siswa. Tidak sedikit sekolah-sekolah di kita yang memiliki halaman atau pekarangan yang cukup luas, namun keberadaannya seringkali ditelantarkan dan tidak terurus.     Jika saja lahan-lahan tersebut dioptimalkan tidak mustahil akan menjadi media pembelajaran atau sumber belajar yang sangat berharga.
Lebih lanjut Rusman (2008) mengemukakan bahwa untuk dapat memberdayakan media dan sumber belajar secara efektif dan efisien dalam pembelajaran, guru tidak mungkin melaksanakannya secara sendiri-sendiri. Kerjasama fungsional dengan tenaga kependidikan lainnya, baik yang ada di lingkungan sekolah mapun dengan berbagai sumber daya potensial yang ada di lingkungan sekitar sekolah akan sangat membantu meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Untuk dapat merealisasikan kerjasama ini perlu inisiatif dan koordinasi yang diprogramkan secara kelembagaan dan menjadi kewenangan serta tanggung jawab kepala sekolah, karena pada dasarnya pengimplementasian kurikulum atau pembelajaran diperlukan komitmen semua pihak yang terlibat, dan didukung oleh kemampuan profesional guru sebagai salah satu implemetator kurikulum dan manajer pembelajaran.

H.    Penggunaan media pembelajaran dan pemilihan sumber belajar dalam PKR
Dalam pembelajaran kelas rangkap dengan kondisi sekolah yang seadanya baik dalam ruang kelas, ketersediaan guru, dan lingkungan sekolah yang ada penggunaan media pembelajaran juga masih seadanya, masih dalam konteks media vidual dan media audio. Hal ini dikarenakan dalam PKR fasilitas, sarana dan prasarana yang belum terpenuhi. Sehingga media pembelajaran yang digunakan adalah media visual dan media audio (jika tersedia).
Dengan media audio guru dapat menghemat waktu dan akses mobilisasi dapat leluasa dijalankan dengan memilih salah satu murid sebagai penanggung jawab ketika guru setelah memberi penjelasan kemudian member penugasan menulis materi yang telah direkam dan salah satu siswa yang telah diberi kepercayaan mengkondisikan kelas dan berperan sebagai seorang guru. Dengan ini guru dapat berpindah ke kelas lain dan memberi materi untuk kelas lainnya.
   
BAB III
Penutup

A.      Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar..
2.  Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran.
3.   Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997), diantaranya adalah:
a.       Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
b.      Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.
c.       Mengamati benda yang terlalu kecil.
d.      Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.
e.       Mengamati suara yang halus untuk didengar.
f.       Mengamati peristiwa-peristiwa alam.
Sama halnya dengan media pembelajran sumber belajar juga memiliki peranan sebagai berikut:
a.     Menjembatani siswa dalam memperoleh pengetahuan (belajar)
b.     Mentransmisi ransangan atau atau informasi kepada anak atau siswa (ungkapan transmisi dalam konteks ini mempunyai dimensi banyak dan dapat dikaitkan dengan pertanyaan-pertanyaan “apa, siapa, di mana, dan bagaimana”; pertanyaan-pertanyaan ini amat berguna sebagai alat bantu mengorganisasi dimensi sumber belajar

c.     Media pembelajaran berperan membangkitkan minat belajar yang baru
4.  Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara optimal.
5.  Adapun jenis media antara lain, visual, audio, dan audiovisual. Sedankan jenis-jenis dari sumber belajar yakni pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar.
6. Teknik pemilihan media pembelajaran diantaranya harus memperhatikan, access, cost, technology, interactivity, organization, novelty. Sedangkan teknik pemilihan sumber belajar adalah ekonomis, praktis, mudah, fleksibel, sesuai dengan tujuan.
7.  Guru sebagai manajer pembelajaran yang baik dalam proses pembelajaran tentu harus memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mengelola kelasnya, salah satunya adalah dalam hal pemilihan dan penggunaan media dan sumber belajar untuk kepentingan proses pembelajaran.
8.  Dalam PKR media pembelajaran yang digunakan adalah media visual dan media yang dapat membantu dalam pembelajaran PKR adalah media audio. Sedangkan media audio visual belum bisa diterapkan karena sarana dan prasaranya yang tidak mendukung.

B.       Saran
Adanya kritikan yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan agar penulis dapat memperbaiki kesalahan demi peningkatan karya tulis yang penulis buat selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA

Nuriah, Sinta. 2015. Makalah: Media pembelajaran dan Sumber Belajar. Dalam http://eshintanuriah.blogspot.com/2015/10/makalah-media-pembelajaran-dan-sumber-belajar.html. Diakses pada tanggal 3 Desember 2016

Rhobystha. 2012. Media dan Sumber Belajar. Dalam
Diakses pada tangga 3 Desember 2017.

Syukoro, Abdan. 2015. Media pembelajaran. Dalam http://www.mediapidato.com/2014/12/media-pembelajaran.html. Diakses pada tanggal 3 Desember 2017


Download Makalah Media dan Sumber Belajar dalam Pembelajaran Kelas Rangkap di sini
Download  Presentasi Makalah Media dan Sumber Belajar dalam Pembelajaran Kelas Rangkap di sini

No comments

Powered by Blogger.