Makalah Media dan Sumber Belajar dalam Pembelajaran Kelas Rangkap
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana yang telah
memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya lah
kita berlindung. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahan kepada Nabi
Muhammad SAW yang membimbing umatnya dengan suri tauladan yang baik.
Segala syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugerah,
kesempatan dan pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesakan makalah ini.
Makalah ini yang berisikan tentang keterampilan membaca ini disusun untuk
melengkapi tugas kelompok mata kuliah Kajian Bahasa Indonesia di SD, yang
berisikan beberapa kajian tentang keterampilan berbicara, baik dari pengertian
hingga kajian lebih lanjut.
Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi
atas materi yang telah dan akan dibahas dalam makalah ini. Selanjutnya membaca
akan masuk dalam inti pembahasan dan diakhiri dengan kesimpulan dari makalah
ini.
Diharapkan pembaca dapat memahami tentang media dan sumber belajar
berdasarkan materi yang kami sajikan. Kami selaku penyusun mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan makalah ini.
Semoga makalh ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
Daftar Isi
Halaman
Judul
Kata
Pengantar
Daftar
Pustaka
Bab 1.
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
D.
Manfaat
Bab 2.
Pembahasan
A. Pengertian Media pembelajaran
B. Pengertian Sumber
Belajar
C. Peranan Media dan Sumber
Belajar
D. Manfaat Media dan Sumber
Belajar
E. Jenis-jenis Media dan Sumber
Belajar
F. Criteria Pemilihan Media dan
Sumber Belajar
G. Manfaat Media dan Sumber Belajar dalam
Implementasi Kurikulum
H. Penggunaan Media dan Pemilihan Sumber
Belajar dalam PKR
Bab 3.
Penutup
A.
Kesimpulan
B.
Saran
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan peserta didik sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar. Dengan menggunakan media
pembelajaran guru dapat dengan mudah mengutarakan maksud dari pembelajaran dan
siswa akan lebih mudah menangkap informasi yang disampaikan oleh guru.
Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam
proses pembelajaran yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik,
narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan
keaktifan dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran harus dikuasai oleh setiap guru. Keberhasilan
belajar peserta didik dalam mengikuti proses kegiatan belajar-mengajar di
sekolah ditentukan oleh penguasaan penggunaan media pembelajaran, dan pemilihan
sumber belajar yang sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. Seorang guru
yang kurang menguasai media pembelajaran dan sumber belajar akan mengalami
kesulitan ketika menyampaikan materi di depan siswa. Dan masalah yang terjadi
dilapangan adalah dengan keadaan sekolah yang seadanya guru menjadi kurang
kreatif karena ketidak kesediaanya media pembelajaran jadi, oleh karena itu
penggunaan media pembelajaran terjadi pada tingkat sekolah yang maju dan
sekolah yang masih seadanya atau bisa kita sebut kelas rangkap belum
menggunakan media pembelajaran secara komplek atau menyeluruh. Oleh sebab itu,
pembinaan keterampilan membuat media pembelajaran bagi guru harus dilakukan
sedini mungkin.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakatng diatas maka dapat disusun rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan
media pembelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan
sumber belajar?
3. Apa sajakah peranan media dan
sumber belajar?
4. Apa sajakah manfaat dari media
dan sumber belajar?
5. Apa sajakah jenis-jenis media
dan sumber belajar?
6. Bagaimana kriteria pemilihan
media dan sumber belajar?
7. Bagaimana manfaat media dan
sumber belajar dalam implementasi kurikulum?
8. Bagaimana penggunaan media dan
pemilihan sumber belajar di dalam PKR?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penyusunan makalah ini
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian
dari media pembelajaran.
2. Untuk mengetahui pengertian
dari sumber belajar .
3. Untuk mengetahui peranan media
dan sumber belajar.
4. Untuk mengetahui manfaat dari
media dan sumber belajar.
5. Untuk mengetahui jenis media
dan sumber belajar.
6. Untuk mengetahui bagaimana
criteria pemilihan media dan sumber belajar
7. Untuk mengetahui manfaat media
dan sumber belajar dalam implementasi kurikulum?
8. Untuk mengetahui penggunaan
media dan pemilihan sumber belajar dalam PKR?
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk menambah referensi
materi bahan ajar mata kuliah pembelajaran kelas rangkap baik bagi penulis
maupun pembaca khususnya pada bab media dan sumber belajar pada kelas rangkap.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian media pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari medium
secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Banyak batasan
yang diberikan tentang pengertian media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi
Pendidikan (Association Of Education and Communication Technology/ AECT)
sebagaimana dikutip Arief S. Sadiman (2006: 6) membatasi media sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. Ahmad
Rohani (1997: 3) mendefinisikan media sebagai segala sesuatu yang dapat diindra
yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses
belajar-mengajar). Pengertian serupa diungkapkan Arief S. Sadiman (2006: 7)
yang menyatakan media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi. Sementara Smaldino, et.al (2005:5) menyatakan media sebagai sarana
komunikasi dan sumber informasi.
Gagne dalam Yusufhadi Miarso (2007: 457) menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa/mahasiswa
yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Briggs dalam Yusufhadi Miarso (2007:
457) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan
perangsang bagi siswa supaya proses belajar terjadi. Media
pendidikan/pembelajaran berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu dan
teknologi. Perkembangan dari media visual, audio visual, televisi,
komputer hingga teknologi modern lainnya.
Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap hal ini diungkapkan oleh Gerlach dan Ely
yang dikutip Azhar Arsyad (2006: 3). Sementara Sri Anitah (2008: 2)
mendefinisikan media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau
peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan peserta didik
menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap. Lebih lanjut Azhar Arsyad (1997:
6-7) mengemukakan ciri-ciri umum yang terkandung dalam batasan media, sebagai
berikut; (1) media pendidikan memiliki pengertian fisik (hardware) yang
dapat dilihat, diraba dan didengar dengan panca indera, (2) media pendidikan
memiliki pengertian non fisik (software) yaitu kandungan pesan yang
terdapat dalam perangkat hardware merupakan isi yang ingin disampaikan
kepada siswa, (3), penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan
video, (4) media pendidikan dapat diartikan sebagai alat bantu proses belajar,
(5) media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi
Media pendidikan yang dipergunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi
pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai media
pembelajaran. Media pembelajaran secara khusus dipergunakan dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan atau kompetensi tertentu yang dirumuskan.
Media yang menyajikan pesan-pesan terkait dengan tujuan
pembelajaran disebut dengan media pembelajaran (Smaldino, 2005: 09). Leshin,
Pollock, & Reigeluth dalam Azhar Arsyad (2007: 36) mengklasifikasi media ke
dalam lima kelompok, yaitu (1) media berbasis manusia (guru, instruktor, tutor,
main-peran, kegiatan kelompok, field-trip), (2) media berbasis cetak
(buku, buku penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, lembaran lepas), (3)
media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta,
tranparansi, slide), (4) media berbasis audio-visual (video, film, program
slide-tape, televisi), (5) media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan
komputer, interaktif video, hypertext).
Perlu kita cermati dalam beberapa hal media dapat menjadi komponen sumber
belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa
pengertian media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang
mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat menarik
perhatian siswa untuk belajar.
B. Pengertian Sumber Belajar
Association for Education and Communication Technology atau disingkat AECT
(1977) mengartikan sumber belajar sebagai semua sumber (data, manusia, dan
barang) yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu sumber tersendiri atau
dalam kombinasi untuk memperlancar belajar. Dalam hal ini sumber belajar
meliputi pesan, orang, material, alat, teknik, dan lingkungan. Sumber belajar
bahkan berubah menjadi komponen sistem instruksional apabila sumber belajar itu
diatur sebelumnya (prestructured), didesain dan dipilih lalu
dikombinasikan menjadi suatu system instruksional yang lengkap sehingga
berdampak pada pembelajaran yang bertujuan dan terkontrol.
Tiap-tiap bentuk sumber belajar tersebut harus berinteraksi dengan siswa
bila menginginkan kualitas dan hasil belajar yang optimal, sebab unsur
sumber-sumber belajar itu merupakan komponen usaha yang dapat mendukung proses
belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, maka perlu
kiranya ada organisasi pengelolaannya. Dan mengingat kenyatan yang ada bahwa
keterbatasan dana dan tenaga yang mendukung sumber-sumber belajar itu juga
dipandang perlu adaya suatu strategi pengelolaan yang efektif dan efisien.
Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam
proses pembelajaran yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik,
narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan
keaktifan dalam proses pembelajaran.
Jika kita tinjau dari pemanfaatannya sumber belajar terbagi menjadi dua
yaitu sumber belajar yang didesain (by design) dan sumber belajar yang
tinggal pakai/dimanfaatkan (by utilitation).
1. Sumber belajar yang didesain (by
design)
Sumber belajar yang di desain merupakan sumber-sumber belajar yang secara
khusus di kembangkan sebagai “komponan sistem instruksional” yang diharapkan
dapat membantu kemudahan kegiatan belajar yang bersifat formal ataupun non
formal dan mempunyai tujuan tertentu. Dengan demikian sumber belajar jenis ini
harus dianalisis, direncanakan, dan kemudian baru dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan tujuan dan materi serta karateristik si belajar/siswa agar hasilnya
benar-benar dapat memudahkan belajar.
2. Sumber belajar yang dimanfaatkan (by
utilization)
Sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan yaitu sumber-sumber yang tidak
secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat di temukan,
diterapkan, dan digunakan untuk keperluan belajar.
C. Peranan Media dan Sumber Belajar
Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997),
diantaranya adalah:
1. Media pembelajaran mengatasi perbedaan
pengalaman pribadi peserta didik.
2. Media pembelajaran mengatasi batas-batas
ruang kelas.
3. Mengamati benda yang terlalu kecil.
4. Mengamati benda yang bergerak terlalu
cepat atau terlalu lambat.
5. Mengamati suara yang halus untuk didengar.
6. Mengamati peristiwa-peristiwa alam.
7. Media pembelajaran berperan membangkitkan
minat belajar yang baru.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa media pembelajaran berperan
untuk membantu mewujudkan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat
mengatasi permasalahan-permasalahan yang menyangkut pembelajaran. Hal ini
sejalan dengan pernyataan Nana Sudjana (2005) bahwa media pembelajaran berperan
untuk mengatasi kesulitan proses pembelajaran.
Sama halnya dengan media pembelajran sumber belajar juga memiliki peranan
sebagai berikut:
1. Menjembatani siswa dalam memperoleh
pengetahuan (belajar)
2. Mentransmisi ransangan atau atau informasi
kepada anak atau siswa (ungkapan transmisi dalam konteks ini mempunyai dimensi
banyak dan dapat dikaitkan dengan pertanyaan-pertanyaan “apa, siapa, di mana,
dan bagaimana”; pertanyaan-pertanyaan ini amat berguna sebagai alat bantu
mengorganisasi dimensi sumber belajar
D. Manfaat Media dan Sumber Belajar
Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi
guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara optimal. Namun
demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran seperti dikemukakan oleh
Kemp dan Dayton (1985), yaitu:
1. Penyampaian materi pembelajaran
dapat diseragamkan.
2. Guru mungkin mempunyai penafsiran yang
beraneka ragam tentang sesuatu hal. Melalui media, penafsiran yang beraneka ini
dapat direduksi, sehingga materi tersampaikan secara seragam.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih
menarik.
4. Media dapat menyampaikan informasi yang dapat
didengar (audio) dan dapat dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan
prinsip, konsep, proses maupun prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap
menjadi lebih jelas dan lengkap.
5. Proses pembelajaran menjadi
lebih interaktif.
6. Jika dipilih dan dirancang dengan benar, maka media
dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa
media, guru mungkin akan cenderung berbicara “satu arah” kepada siswa.
7. Jumlah waktu belajar dapat
dikurangi.
8. Seringkali terjadi, para guru banyak menghabiskan
waktu untuk menjelaskan materi ajar. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu
sebanyak itu, jika mereka memanfaatkan media dengan baik.
9. Kualitas belajar siswa dapat
lebih ditingkatkan
10 Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran
lebih efesien, tetapi juga membanu siswa menyerap materi ajar secara lebih
mendalam dan utuh.
11. Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan
kapan saja.
12. Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa
sehingga siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa
bergantung pada keberadaan guru.
13. Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat
ditingkatkan.
14. Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini
dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa pada ilmu pengetahuan dan
proses pencarian ilmu.
15. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif
dan produktif.
16. Dengan media, guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan,
namun justru dapat mengurangi penjelasan verbal (lisan), sehingga guru dapat
memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek pemberian motivasi, perhatian,
bimbingan, dan sebagainya.
Adapun peranan dari sumber belajar adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a)
mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih
baik dan (b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat
lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih
individual, dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional;
dan (b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannnya.
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan
cara: (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b)
pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan
jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar; (b) penyajian informasi dan
bahan secara lebih kongkrit.
5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a)
mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak
dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang
sifatnya langsung.
6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan
menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
E. Jenis Media dan Sumber
Belajar
Terdapat beragam pembagian jenis media pembelajaran yang dikemukakan para
ahli namun pada dasarnya pembagian jenis media tersebut memiliki kesamaan.
Secara garis besar media pembelajaran terbagi atas:
1. Media audio, yakni media yang hanya dapat didengar saja atau
yang memiliki unsure suara, seperti radio dan rekaman suara.
2. Media visual, yakni media yang hanya dapat dilihat saja dan
tidak mengandung unsur suara, seperti gambar, lukisan, doto, dan sebagainya.
3. Media audiovisual, yakni media yang mengandung unsure suara
dan juga memiliki unsure gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, film
dan sebagainya.
AETC (Association for Education and Communication Technology) membedakan
enam jenis sumber belajar, yaitu:
1. Pesan (message), yakni sumber belajar yang
meliputi pesan formal dan nonformal. Pesan formal yaitu pesan yang dikeluarkan
lembaga resmi atau pesan yang disampaikan guru dalam situasi pembelajaran, yang
disampaikan baik secara lisan maupun dalam bentuk dokumen , seperti peraturan
pemerintah , kurikulum, silabus, bahan pelajaran, dan sebagainya. Pesan
nonformal yakni pesan yang ada di lingkungan masyarakat luas yang dapat
digunakan sebagai bahan pembelajaran. Seperti cerita rakyat, dongeng, hikayat,
dan sebagainya.
2. Orang (people), yakni orang yang menyimpan informasi. Pada
dasarnya setiap orang bisa berperan sebagai sumber belajar, namun secara umum
dapat dibagi dua kelompok, yakni (a) orang yang didesain khusus sebagai sumber
belajar utama yang dididik secara profesional, seperti guru, instruktur,
konselor, widyaiswara, dan lain-lain; dan (b) orang yang memiliki profesi
selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan, seperti dokter, atlet,
pengacara, arsitek, dan sebagainya.
3. Bahan (materials), yakni suatu format yang digunakan
untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, alat peraga,
transparasi, film, slide, dan sebagainya.
4. Alat (device), yakni benda-benda yang berbentuk fisik yang
sering disebut dengan perangkat keras, yang berfungsi untuk menyajikan bahan
pembelajaran, seperti komputer, radio, televisi, VCD/DVD, dan sebagainya.
5. Teknik (technic), yakni cara atau prosedur yang
diguakan orang dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran,
seperti ceramah, diskusi, seminar, simulasi, permainan, dan sejenisnya.
6. Latar (setting), yakni lingkungan yang berada di dalam
sekolah maupun yang berada di luar sekolah, baik yang sengaja dirancang ataupun
yang tidak secara khusus disiapkan untuk pembelajaran, seperti ruang kelas,
studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan
sebagainya.
F. Kriteria Pemilihan Media
dan Sumber Belajar
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah bahwa media adalah
harus dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Misalnya
bila tujuan atau kompetensi siswa bersifat menghafalkan kata-kata tentunya
media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang
dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan.
Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media
film dan video bisa digunakan. Selain pertimbangan tersebut Sanjaya (2008)
mengungkapkan sejumlah pertimbangan lain yang dapat kita gunakan dalam memilih
media pembelajaran yang tepat, yakni dengan menggunakan kata ACTION (Access,
Cost, Technology, Interactivity, Organization, Novelty).
1. Access,artinya bahwa kemudahan akses menjadi
pertimbangan pertama dalam pemilihan media. Apakah media yang diperlukan itu
tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan?. Akses juga menyangkut aspek kebijakan,
apakah media tersebut diijinkan untuk digunakan.
2. Cost, hal ini menyangkut pertimbangan biaya.
Biaya yang dikeluarkan
untuk penggunaan suatu media harus seimbang dengan manfaatnya.
untuk penggunaan suatu media harus seimbang dengan manfaatnya.
3. Technology, dalam pemilihan media perlu juga
dipertimbangkan
ketersediaan teknologiya dan kemudahan dalam penggunaannnya.
ketersediaan teknologiya dan kemudahan dalam penggunaannnya.
4. Interactivity, media yang baik adalah media yang
mampu menghadirkan
komunikasi dua arah atau interaktifitas.
komunikasi dua arah atau interaktifitas.
5. Organization, menyangkut pertimbangan dukungan
organisasi atau
lembaga dan bagaimana pengorganisasiannya.
lembaga dan bagaimana pengorganisasiannya.
6. Novelty, menyangkut pertimbangan aspek
kebaruan dari media yang
dipilih. Media yang lebih baru biasanya lebih menarik dan lebih baik.
dipilih. Media yang lebih baru biasanya lebih menarik dan lebih baik.
Kriteria diatas mungkin juga berlaku untuk mempertimbangkan pemilihan
sumber belajar. Sudrajat (2008) lebih lanjut mengemukakan lima kriteria dalam
pemilihan sumber belajar yaitu :
1. Ekonomis, sumber belajar yang digunakan tidak
harus terpatok pada
harga yang mahal.
harga yang mahal.
2. Praktis, sumber belajar yang dipilih tidak
memerlukan pengelolaan yang
rumit, sulit dan langka.
rumit, sulit dan langka.
3. Mudah, sumber belajar harus dekat dan tersedia
di sekitar lingkungan
kita.
kita.
4. Fleksibel, artinya sumber belajar dapat dimanfaatkan
untuk berbagai
tujuan instruksiona.
tujuan instruksiona.
5. Sesuai dengan tujuan, sumber belajar harus dapat
mendukung proses dan
pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat
belajar siswa.
pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat
belajar siswa.
G. Pemanfaatan Media dan Sumber
Belajar dalam Implementasi Kurikulum
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau
inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa
perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap. Implementasi
kurikulum dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis dalam bentuk
pembelajaran, sesuai dengan apa yang diungkapkan Miller dan Seller (1985): “In
some case, implementation has been identified with instruction
”. Implementasi kurikulum merupakan sebuah upaya untuk melakukan transfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Dengan kata lain implementasi kurikulum adalah sebuah penerapan, ide, konsep, program, atau tatanan kurikulum ke dalampraktek pembelajaran atau berbagai aktivitas baru, sehingga terjadi perubahan yang diharapkan.
”. Implementasi kurikulum merupakan sebuah upaya untuk melakukan transfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Dengan kata lain implementasi kurikulum adalah sebuah penerapan, ide, konsep, program, atau tatanan kurikulum ke dalampraktek pembelajaran atau berbagai aktivitas baru, sehingga terjadi perubahan yang diharapkan.
Dengan demikian, implementasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan
program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian
diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, dan senantiasa dilakukan
penyesuaian terhadap situasi di lapangan dan karakteristik siswa, baik
perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya.
Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan sumber belajar dan media pembelajaran yang dibutuhkan dan yang sudah tersedia, sehingga memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar secara nyata, bermakna, luas, dan mendalam dalam kegiatan pembelajaran. Pada hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut tugas guru yang paling utama adalah mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadiya perubahan perilaku bagi peserta didik.
Kurikulum disusun dengan mempertimbangkan sumber belajar dan media pembelajaran yang dibutuhkan dan yang sudah tersedia, sehingga memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar secara nyata, bermakna, luas, dan mendalam dalam kegiatan pembelajaran. Pada hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut tugas guru yang paling utama adalah mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadiya perubahan perilaku bagi peserta didik.
Hamalik (2008) menyatakan tiga faktor yang memengaruhi keberhasilan suatu
implementasi kurikulum, yakni dukungan kepala sekolah, dukungan rekan sejawat
guru, dan dukungn internal dalam kelas. Dari faktor-faktor tersebut guru
merupakan faktor penentu utama dalam keberhasilan implementasi kurikulum,
karena guru lah yang berperan sebagai implementator utama dalam pembelajaran,
yakni sebagai manajer pembelajaran dalam kelas.
Guru sebagai manajer pembelajaran yang baik dalam proses pembelajaran tentu
harus memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mengelola kelasnya, salah satunya
adalah dalam hal pemilihan dan penggunaan media dan sumber belajar untuk
kepentingan proses pembelajaran. Banyak orang beranggapan bahwa untuk
menyediakan media dan sumber belajar menuntut adanya biaya yang tinggi dan
sulit untuk mendapatkannya. Padahal dengan berbekal kreatifitas, guru dapat
membuat dan menyediakan sumber belajar yang sederhana dan murah. Misalkan,
bagaimana guru dan siswa dapat memanfaatkan bahan bekas. Bahan bekas, yang
banyak berserakan di sekolah dan rumah, seperti kertas, mainan, kotak pembungkus,
bekas kemasan sering luput dari perhatian kita. Dengan sentuhan kreativitas,
bahan-bahan bekas yang biasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan
didaur-ulang menjadi media dan sumber belajar yang sangat berharga. Demikian
pula, dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tidak perlu harus
pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang berdekatan dengan sekolah
dan rumah pun dapat dioptimalkan menjadi sumber belajar yang sangat bernilai
bagi kepentingan belajar siswa. Tidak sedikit sekolah-sekolah di kita yang
memiliki halaman atau pekarangan yang cukup luas, namun keberadaannya
seringkali ditelantarkan dan tidak terurus. Jika saja
lahan-lahan tersebut dioptimalkan tidak mustahil akan menjadi media
pembelajaran atau sumber belajar yang sangat berharga.
Lebih lanjut Rusman (2008) mengemukakan bahwa untuk dapat memberdayakan
media dan sumber belajar secara efektif dan efisien dalam pembelajaran, guru
tidak mungkin melaksanakannya secara sendiri-sendiri. Kerjasama fungsional
dengan tenaga kependidikan lainnya, baik yang ada di lingkungan sekolah mapun
dengan berbagai sumber daya potensial yang ada di lingkungan sekitar sekolah
akan sangat membantu meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Untuk dapat
merealisasikan kerjasama ini perlu inisiatif dan koordinasi yang diprogramkan
secara kelembagaan dan menjadi kewenangan serta tanggung jawab kepala sekolah,
karena pada dasarnya pengimplementasian kurikulum atau pembelajaran diperlukan
komitmen semua pihak yang terlibat, dan didukung oleh kemampuan profesional
guru sebagai salah satu implemetator kurikulum dan manajer pembelajaran.
H. Penggunaan media pembelajaran
dan pemilihan sumber belajar dalam PKR
Dalam pembelajaran kelas rangkap dengan kondisi sekolah yang seadanya baik
dalam ruang kelas, ketersediaan guru, dan lingkungan sekolah yang ada
penggunaan media pembelajaran juga masih seadanya, masih dalam konteks media
vidual dan media audio. Hal ini dikarenakan dalam PKR fasilitas, sarana dan
prasarana yang belum terpenuhi. Sehingga media pembelajaran yang digunakan
adalah media visual dan media audio (jika tersedia).
Dengan media audio guru dapat menghemat waktu dan akses mobilisasi dapat
leluasa dijalankan dengan memilih salah satu murid sebagai penanggung jawab
ketika guru setelah memberi penjelasan kemudian member penugasan menulis materi
yang telah direkam dan salah satu siswa yang telah diberi kepercayaan
mengkondisikan kelas dan berperan sebagai seorang guru. Dengan ini guru dapat
berpindah ke kelas lain dan memberi materi untuk kelas lainnya.
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan peserta didik sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar..
2. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan
dalam proses pembelajaran yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik,
narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan
keaktifan dalam proses pembelajaran.
3. Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani
(1997), diantaranya adalah:
a. Media pembelajaran mengatasi perbedaan
pengalaman pribadi peserta didik.
b. Media pembelajaran mengatasi batas-batas
ruang kelas.
c. Mengamati benda yang terlalu kecil.
d. Mengamati benda yang bergerak terlalu
cepat atau terlalu lambat.
e. Mengamati suara yang halus untuk
didengar.
f. Mengamati peristiwa-peristiwa alam.
Sama halnya dengan media pembelajran sumber belajar juga memiliki peranan
sebagai berikut:
a. Menjembatani siswa dalam memperoleh pengetahuan
(belajar)
b. Mentransmisi ransangan atau atau informasi
kepada anak atau siswa (ungkapan transmisi dalam konteks ini mempunyai dimensi
banyak dan dapat dikaitkan dengan pertanyaan-pertanyaan “apa, siapa, di mana,
dan bagaimana”; pertanyaan-pertanyaan ini amat berguna sebagai alat bantu
mengorganisasi dimensi sumber belajar
c. Media pembelajaran berperan membangkitkan minat
belajar yang baru
4. Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar
interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara
optimal.
5. Adapun jenis media antara lain, visual, audio, dan audiovisual.
Sedankan jenis-jenis dari sumber belajar yakni pesan, orang, bahan, alat,
teknik, dan latar.
6. Teknik pemilihan media pembelajaran diantaranya harus memperhatikan,
access, cost, technology, interactivity, organization, novelty. Sedangkan
teknik pemilihan sumber belajar adalah ekonomis, praktis, mudah, fleksibel,
sesuai dengan tujuan.
7. Guru sebagai manajer pembelajaran yang baik dalam proses
pembelajaran tentu harus memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mengelola
kelasnya, salah satunya adalah dalam hal pemilihan dan penggunaan media dan
sumber belajar untuk kepentingan proses pembelajaran.
8. Dalam PKR media pembelajaran yang digunakan adalah media visual dan
media yang dapat membantu dalam pembelajaran PKR adalah media audio. Sedangkan
media audio visual belum bisa diterapkan karena sarana dan prasaranya yang
tidak mendukung.
B. Saran
Adanya kritikan yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan agar
penulis dapat memperbaiki kesalahan demi peningkatan karya tulis yang penulis
buat selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nuriah, Sinta. 2015. Makalah: Media pembelajaran dan Sumber Belajar.
Dalam http://eshintanuriah.blogspot.com/2015/10/makalah-media-pembelajaran-dan-sumber-belajar.html.
Diakses pada tanggal 3 Desember 2016
Rhobystha. 2012. Media dan Sumber Belajar. Dalam
Diakses pada tangga 3 Desember 2017.
Syukoro, Abdan. 2015. Media pembelajaran. Dalam http://www.mediapidato.com/2014/12/media-pembelajaran.html.
Diakses pada tanggal 3 Desember 2017
Download Makalah Media dan Sumber Belajar dalam Pembelajaran Kelas Rangkap di sini
Download Presentasi Makalah Media dan Sumber Belajar dalam Pembelajaran Kelas Rangkap di sini
No comments